FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali dalam waktu dekat akan membuka lowongan 499 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS). Rekrutmen di tahun 2019 ini diprioritaskan untuk formasi guru/ tenaga pendidik. Selasa (22/10/2019).
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Agus Santosa mengatakan, semula pihaknya telah mengajukan sebanyak 557 formasi, namun realisasi dari pusat, Boyolali hanya mendapat jatah sebanyak 499 formasi.
“Jumlah formasi ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan usulan awal sebanyak 557 formasi,” katanya.
Dijelaskan, dari sebanyak 449 formasi ini semuanya murni dialokasikan untuk rekrutmen CPNS. Padahal awalnya Pemkab Boyolali mengusulkan ada alokasi 70 persen untuk Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan sisanya 30persen untuk CPNS.
“Setelah usulan dibawa ke Jakarta hasilnya seluruhnya CPNS dan tidak ada P3K,” ujarnya
Menurut Agus, seluruh pegawai pemerintah yang berstatus P3K tetap harus bersaing dengan masyarakat umum lainnya untuk mendapatkan kursi CPNS. “Ya harus bersaing dengan masyarakat umum,” katanya.
Adapun, rekrutmen CPNS tahun ini, lanjut Agus diprioritaskan untuk formasi guru/ tenaga pendidik, kesehatan, dan tenaga teknis. Namun demuikian jika dihitung secara ideal Pemkab Boyolali membutuhkan sedikitnya 557 PNS baru untuk menggantikan pegawai yang pensiun per akhir tahun 2019.
“Jadi jumlah 499 formasi ini masih kurang, namun biasanya akan ada tambahan dari lulusan STAN atau sekolah kedinasan lain yang direkrut secara terpisah,” ujarnya.
Kendati demikian, prosesnya diperkirakan bakal bersamaan dengan CPNS di tingkat pusat yang direncanakan pada akhir Oktober mendatang. Saat ini tim BKP2D tengah mengikuti pengarahan terkait CPNS di Jakarta dan Semarang.
“Ya tunggu saja, karena kami sejauh ini masih menunggu arahan pemerintah pusat terkait pengumuman resmi pembukaan pendaftaran CPNS daerah maupun alur pendaftaran,” pungkasnya.