28 Tim Ikuti Gerak Jalan 28K se-Jateng di Boyolali

Sekda Boyolali Masruri mengibarkan bendera start dalam lomba gerak jalan se-Jateng di Boyolali, Kamis 10 Oktober 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dimulai sejak pukul 06.00 WIB, kegiatan lomba gerak jalan 28 kilometer (28K) antar Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah yang digelar Kamis (10/10/2019) sudah dimulai di Alun-Alun Kidul Boyolali. Sebanyak 28 tim tikut dalam agenda tahunan yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) ini. Gelaran di Boyolali ini merupakan edisi ke-11 sejak digelar pertama kali di Kabupaten Banyumas pada tahun 2008.

“Awal dari 28K di Kabupaten Banyumas, tahun 2008 kita sudah melaksanakan event seperti ini. “Tujuan dari event gerak jalan 28K Tingkat Jawa Tengah untuk mendukung, menyemarakan hari Sumpah Pemuda. Dimana nanti pelaksaaan hari Sumpah Pemuda ke-91 juga ada di Kabupaten Boyolali,” terang Kepala Bidang Keolahragaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi usaai pemberangkatan peserta.

Dijelaskan Agung, Gerak Jalan 28K ini mengandung nilai moral persatuan dan kesatuan.

“Dari olahraga mendukung para pemuda, memberikan ruang untuk meningkatkan kualitas karakter kepemudaan. Dimana dengan adanya lomba gerak jalan 28K ini merupakan suatu pesan dimana pemuda harus memiliki visi yang sama punya kebersamaan, disitu ada kepemimpinan. Itulah nilai-nilai di lomba gerak jalan 28K,” tegasnya.

Peserta per kelompok ada 10 orang yang terdir atas sembilan orang melaksanakan gerak jalan, sedangkan satu lainnya sebagai cadangan. Peserta yang sudah mendaftar sebanyak 270 orang itu, dengan syarat usia mulai 16 tahun hingga 30 tahun. Peserta mulai dari pelajar hingga pegawai swasta.

Tim juri gabungan dari Pemprov Jateng dan daerah yang terdiri atas juri menempel peserta dan menilai di setiap jalur.

Sebagai informasi, rute lomba melintasi beberapa tempat yang menjadi ikon di Kota Susu. Diantaranya Monumen Susu Murni, Bundaran Patung Kuda, Bundaran Solidaritas, Taman Tiga Menara, Alun-Alun Lor di Boyolali. Peserta yang menjadi juara akan mendapatkan uang pembinaan juara pertama Rp 12,5 juta, kedua Rp 10 juta dan Rp 7 juta, sedangkan harapan I Rp 5 juta, II Rp 3 juta, dan III Rp 1,5 juta.

Dari hasil pejurian dengan berbagai aspek penilaian diperoleh juara I diboyong tim dari Kabupaten Semarang, kemudian disusul Kabupaten Rembang diposisi kedua dan juara III diraih Kabupaten Blora. Selanjutnya juara harapan I, II dan III secara berturut-turut diraih Kota Salatiga, Kabupaten Pati dan Kabupaten Pekalongan.