FOKUS JATENG-BOYOLALI-Fluktuasi harga sayuran di wilayah lereng Gunung Merapi- Merbabu di Kecamatan Cepogo menjadi perhatian pemerintah kecamatan setempat. Petani pun mulai dikenalkan dengan teknologi penyimpanan sayuran.
Camat Cepogo, Insan Adi Asmono menjelaskan, terjadi fluktuasi harga sayuran sudah dirasakan para petani di wilayahnya sejak lama. Hal itu terkait dengan kondisi alam wilayah Cepogo yang mengandalkan air hujan.
Dimana saat musim kemarau, maka petani bertanam komoditas sayuran seperti bawang merah, cabai, kentang, wprtel, sawi putih, kol dan aneka jenis sayuran lainnya. Mereka biasa menjual kepada pedagang pengepul atau dijual ke Pusat Pasar Sayur Cepogo.
“Karena produksi melimpah, maka harga sayur pun turun,” katanya.
Sebaliknya, pada musim kemarau, para petani mayoritas bertanam tembakau. Tanaman sayuran pun ditinggalkan petani, karena pasokan air minim. Akibatnya, pasokan sayuran dari para petani pun menurun drastis.
“Sehingga harga sayuran pun melejit.”
Menilik kondisi tersebut, maka pihaknya mencoba menggandeng kalangan kampus untuk melakukan upaya pengawetan sayuran. Tujuannya, sayuran dari petani bisa diawetkan agar tahan lama tanpa mengurangi kandungan gizi dan vitamin didalamnya.
“Kami menggandeng Instiper Yogyakarta untuk kegiatan ini.”
Pihak Instiper mendatangkan ahlinya ke Cepogo dan melakukan dialog dengan para petani. Selanjutnya, petani diajak dan dilatih cara mengawetkan sayuran hasil panen. Sehingga sayuran bisa bertahan lebih lama.
“Kami akan memanfaatkan gudang- gudang yang ada di desa- desa untuk kegiatan ini.”
Diakui, sebenarnya sebagian petani sudah mulai mengunakan cara sederhana untuk mengawetkan hasil sayuran, utamanya bawang merah. Yaitu dengan cara digoreng, meskipun cara ini masih terkendala tingginya kadar minyak.
Upaya lain, yaitu dengan menggandeng asosiasi jasa boga se- Soloraya. Asosiasi tersebut sepakat memanfaatkan sayuran produksi petani di Cepogo untuk diolah sesuai permintaan kliennya.
“Kebutuhan sayuran dari asosiasi sangat tinggi, ini tentu menguntungkan para petani sayuran di Cepogo. Memang, dari keterangan anggota asosiasi, kualiatas sayur Cepogo masuk kualitas bagus.”