Disnakkan Boyolali Sterilisasi Kucing untuk Kurangi Populasi dan Cegah Rabies

Petugas Disnakkan Boyolali melakukan sterilisasi kucing. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali menyelenggarakan program sterilisasi bagi hewan pembawa rabies (HPR) berupa anjing dan kucing. Hal tersebut dikarenakan keprihatinan terhadap populasi yang cukup banyak dan sudah tidak terkendali di Boyolali. Kegiatan yang menjalin kerjasama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jateng IV serta sejumlah petshop di Boyolali ini digelar di lima Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dimulai Rabu (30/1) lalu di Karanggede.

“Program steril bersubsidi dilaksanakan di lima Puskeswan dikhususkan kucing terlebih dahulu, mengingat kucing pembawa rabies dan bisa menularkan toksoplasmosis dan leptospirosis sehingga kami khawatir populasinya yang sudah cukup banyak dan liar. Jadi kami mengadakan kegiatan ini supaya mengurangi populasi yang ada di lapangan,” terang Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkan Kabupaten Boyolali, Afiany Rifdania disela pelaksanaan kegiatan di Puskeswan Kecamatan Mojosongo pada Rabu (13/2) siang.

Pelaksanaan di Mojosongo tersebut merupakan kali ketiga setelah yang kedua di Puskeswan Kecamatan Ngemplak pada Rabu (6/2). Sementara dua terakhir di Puskeswan Kecamatan Ampel pada Rabu (20/2) dan Puskeswan Kecamatan Simo pada Rabu (27/2).

“Hari ini ada 20 ekor jantan dan betina. Dan akan dilaksanakan 10 ekor lagi di Ampel dan Simo tapi masih membuka pendaftaran sampai terakhir 25 Februari di Puskeswan Simo,” imbuh Afi.

Pihaknya mengkhawatirkan banyaknya populasi kucing liar yang ada di Boyolali. Hewan tersebut akan memakan makanan sisa yang kotor bisa menularkan penyakit ke manusia seperti scabies dan jamur. Kucing yang tidak ada yang merawat diyakini akan mudah terkena penyakit akan menyebarluaskan penyakit hewan yang menular tersebut. Untuk itu Afi berharapan masyarakat dan komunitas pecinta hewan semakin mengenal lebih dekat dengan Puskeswan agar peduli dengan kondisi kesehatan hewan peliharaan mereka seperti anjing dan kucing.

Sebagai kegiatan perdana, pihaknya mengharapkan lebih banyak lagi yang ikut kegiatan ini di kemudian hari yang dimungkinkan menyasar ke hewan anjing. Dengan program steril bersubsidi Disnakkan sendiri akan mensubsidi sejumlah obat-obatan melalui Puskeswan, sementara masyarakat akan membayar separo biaya yang tidak bisa disubsidi.

Salah satu peserta kegiatan, Wulan sangat senang bisa mengikuti program steril bersubsidi ini. Warga kota Boyolali yang memiliki lebih dari 10 ekor kucing ini biasanya melakukan sterilisasi hewan peliharaannya secara mandiri. Karena Ia merupakan penyayang kucing, jadi daripada membuang kucing dan bisa menjadi liar Ia mengikuti program ini.

“Yang jelas populasi jadi terkendali, karena daripada dibuang kan kasihan. Dengan sterilisasi massal kenapa tidak selama memenuhi syarat saya ikut ini. Dengan program ini dengan separo harga lumayanlah. Selian itu bisa cek kesehatan kucing pastinya,” terang Wulan.