Homestay Lereng Merapi-Merbabu Selo Boyolali Jadi Objek Pengembangan BUMDes dan PT SMF

Pengembangan homestay di wilayah Selo, Boyolali menjadi perhatian pemerintah dan pihak swasta. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kawasan wisata di wilayah Selo yang menawarkan pesona kearifan lokal dan bentang alam Gunung Merapi-Merbabu terus dikembangkan, salah satunya melalui pengembangan homestay atau penginapan. Kerja sama pembiayaan pun dilakukan antara BUMDes Desa Samiran, Selo, dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dengan penandatanganan kerja sama untuk pengembangan sebanyak 50 penginapan sebesar Rp700 juta tanpa agunan.

Direktur Utama PT SMF, Ananta Wiyogo menjelaskan, pembiayaan tersebut ditujukan agar kualitas penginapan di Selo meningkat, sehingga jumlah kunjungan wisatawan meningkat. Mekanismenya, pembiayaan dilakukan melalui BUMDes yang akan menyalurkan biaya ke pemilik penginapan sesuai kebutuhan, terutama untuk renovasi. Pembiayaan ini tanpa agunan, sebab kerjasama dititik beratkan pada kemitraan.

Selain di Selo, pihaknya juga mengembangkan kerja sama serupa di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Yogyakarta, dengan nilai Rp1,6 miliar. “Kedua desa tersebut menjadi pilot project dan dipilih karena mempunyai kelebihan masing-masing. Keduanya juga berada di salah satu diantara 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia,” katanya.

Ketua Pokdarwis Desa Samiran, Dayang Nevia Afriyansari menerangkan, potensi wisata di Selo sangat terbuka lebar, dimana pada tahun lalu tercatat ada sekitar 5 ribu okupansi homestay, baik wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Namun untuk tahun jni, diperkirakan ada penurunan tingkat kunjungan dan okupansi karena aktivitas vulkanik Merapi. Penginapan di Selo sendiri lebih ditujukan untuk keluarga atau rombongan.
“Tapi ke depannya, pengembangan penginapan sangat menjanjikan untuk kesejahteraan masyrakat. Sebab kawasan wisata di sini terus dikembangkan oleh pemerintah,” katanya.

Kepala Bidang Investasi Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata, Nurwan Hadiyono menambahkan, untuk pengembangan kawasan wisata Selo, pihaknya akan berupaya mengenalkan destinasi tersebut ke lur negeri serta membuat paket-paket wisata ke Selo. “Borobudur adalah penyangga wisata di Solo-Yogyakarta. Jadi wisatawan Borobudur akan diarahkan untuk singgah ke Selo,” katanya.

Menurutnya, potensi wisata di Selo sangat terbuka lebar untuk dikembangkan. Selain bentang alam Merapi-Merbabu, kehidupan masyrakat lokal dengan pertanian dan peternakannya sangat terbuka untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan.
“Adanya penginapan akan mendukung wisata. Sehingga kita bantu kembangkan, termasuk dari sisi SDM serta pembiayaan,”