Dikira Bom, Tas Ransel di Depan Gudang Logistik Pemilu 2019 di Boyolali Ternyata Milik Siswa SMAN 1 Teras yang Dicuri Orang

Proses penyelidikan tas ransel di gudang logistik pemilu milik KPU Boyolali, Rabu 9 Januari 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sebuah tas ransel mencurigakan di depan gudang logistik Pemilu 2019 yang bangunannya milik IPHI Boyolali dikira bom. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Polres Boyolali langsung melakukan pengamanan dan mengundang tim Jihandak Polda Jateng. Gedung olahraga Indoor ini disewa KPU Boyolali untuk menyimpan logistik pemilu.

Keberadaan tas ransel warna cokelat itu cukup mesterius. Tas itu secara tiba-tiba ada undak-undakan bangunan milik Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Boyolali yang berada didepan  gudang Logistik Pemilu 2019.

Tas itu kali pertama diketahui Sriyono (60), petugas kebersihan GOR. Seperti biasa, setiap pagi dia selalu membersihkan seluruh bagian gedung tersebut. Didalam maupun diluar gedung.

Nah, sekitar pukul 07.30 WIB dia melihat sebuah tas cokelat diundak-undakan gedung kosong didepan GOR tersebut. tak mau ambil resiko, diapun langsung melapor kepetugas Polisi yang menjaga logistic pemilu 2019 didalam gedung.

“ Saya kan takut membuka sendiri. Dikira apa-apa,” ujarnya.

Petugas Polisi yang jaga kemudian melaporkan kejadian ini kepada Pimpinan di Mapolres Boyolali. tanpa menunggu lama, puluhan petugas langsung mendatangi lokasi.

Begitu juga dengan seluruh Komisioner KPU Boyolali yang takut terjadi apa-apa langsung datangi gudang Logistik. Petugas kepolisian yang dipimpin langsung Wakapolres Boyolali Kompol Muh. Zulfikar Iskandar kemudian mensterilkan lokasi dengan memasang Police line.

Petugas polisi juga langsung menghubungi tim Jihandak Polda Jateng. Namun, saat Tim Jihandak tengah mengeset peralatan untuk mengetahui isi didalam ransel tersebut, seorang siswa SMAN 1 Teras datang.

Bagus Prasetyo, siswa kelas 12 lah pemilik sah tas ransel itu. Diapun langsung dibawa untuk melihat isi tasnya yang hilang dicuri orang saat beli bubur tadi pagi. “ Iya ini tas saya yang hilang tadi pagi,” ujarnya didampingi ibunya.

Kedua Warga Kampung Sidomulyo, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali kota itu awalnya membeli bubur disebuah warung di kawasan Boyolali Kota. Karena hanya sebentar saja, Bagus meninggalkan tasnya disepeda motor.

Namun lima menit kemudian, tasnya tak ada ditempat. Kedunyapun langsung kembali kerumah dan melapor ke bapaknya. Bagas yang sudah siap berangkat sekolah, langsung berangkat begitu saja.

“ Ditengah-tengah pelajaran saya ijin pulang dan mendapat informasi jika ibu saya berada disini telah menemukan tas saya,” ujarnya.

Dia mengaku beruntung tas yang berisi alat tulis dan beberapa buku pelajaran berhasil ditemukan. Meski uang tunai sebesar kurang lebih Rp 50 ribu dan dompetnya hilang, namun surat kendaraan, SIM serta identitas lainnya masih ada.

Sementara itu, Wakapolres mewakili Kapolres Boyolali Kusumo Wahyu Bintoro berkomitmen untuk menjaga kemananan masyarakat kondisi masyarakat Boyolali. terlebih berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang.

Untuk itu, pihaknya tak mau berandai-andai mengenai isi tas tersebut. “ Makanya kami datangkan ahlinya untuk memeriksa isi didalam tas ini,” ujarnya. hasilnya ternyata tas tersebut merupakan tas korban pencurian.

Untuk itu, pihaknya memerintahkan kepada jajarannya untuk mengejar pelaku. “ Untuk proses selanjutnya pemilik tas kami mintai keterangan lebih lanjut. Kami juga akan kejar pelakunya,” imbuh Zulfikar.

Sementara itu, Ketua KPU Boyolali, Ali Fahrudin mengapresiasi kinerja kepolisian yang sigap melakukan penanganan hal-hal yang dicurigai membahayakan logistic KPU untuk Pemilu 2019. “ Kejasama dengan Pihak kepolisian selama ini berjalan baik. Karena memang visi misinya sama suksesnya pemilu 2019,” pungkas Ali.