Peringatan Hari AIDS, KPA Kabupaten Boyolali Ajak Masyarakat Lakukan Tes

KPA Kabupaten Boyolali mengajak masyarakat periksa kesehatan dalam memperingati HAS 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dalam peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2018, Komisi Perlindungan AIDS (KPA) Kabupaten Boyolali terus mengkampanyekan pemeriksaan untuk mendeteksi penderita HIV/AIDS di Boyolali. Pemeriksaan dimaksudkan untuk mencegah penularan penyakit tersebut. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri Survivalina dalam peringatan HAS 2018 yang digelar di Pendopo Gede kabupaten Boyolali, pada Selasa (4/12).

“HIV/AIDS saat ini membutuhkan perhatian yang sangat lebih. Karena dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin bertambah. Saat ini di Kabupaten Boyolali sudah ditemukan penderita baru sebanyak 48 orang,” terang Ratri.

Hal tersebut dikarenakan pihaknya menargetkan pemeriksaan pada 8.244 orang, namum yang dapat terealisasi baru 7.426 orang atau sebesar 90,32 persen. Selain itu, pihaknya juga melakukan program tiga strategi zero yakni zero tidak ada infeksi baru untuk HIV/AIDS. Zero kedua yakni tidak ada kematian akibat komplikasi yang disebabkan HIV/AIDS, yang terakhir yakni tidak ada diskriminasi bagi penderita.

“Sesuai dengan tujuan penanggulangan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS, yakni dengan meningkatkan kualitas hidup dari penderita,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat mengajak masyarakat agar cek kesehatan untuk mengetahui penyakit di dalam tubuh. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menekan jumlah penderita penyakit terutama penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Boyolali.

“Bersemangat menjalankan kesehatan dengan keberanian, melakukan cek secara langsung. Pemerintah sudah menyediakan fasilitas kesehatan, tinggal hadir dan lakukan cek kesehatan dimana Pemerintah sudah menyediakan,” ungkap Wabup Said yang juga sebagai Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Boyolali.

Melalui pola penanganan dan pencegahan sesuai dengan tema peringatan HAS tahun ini “Saya Berani, Saya Sehat” penyebaran HIV/AIDS dapat dikendalikan. Bahkan Pemkab Boyolali melalui Dinkes Boyolali mempersilakan masyarakat untuk HIV/AIDS tanpa dipungut biaya atau gratis. Saat ini pelayanan untuk penderita HIV/AIDS di Kabupaten Boyolali sudah bisa diakses di tiga rumah sakit umum daerah (RSUD) dan 17 Puskesmas, serta di Klinik TNI.