Nestapa Ginem, Nenek yang Menderita Benjolan di Bibir. Apa Sesungguhnya Penyakit yang Dideritanya?

Ginem hanya pasrah menderita benjolan di bibir bagian bawah. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Nestapa mendera Ginem, seorang nenek yang bertempat tinggal di Dukuh/Desa Krasak, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah. Dia mengalami benjolan di bagian bibir bawah mirip tumor. Apa yang sesungguhnya dia derita?

Setiap harinya perempuan yang mengaku lahir waktu pendudukan Jepang ini hanya beraktivitas di rumah berdinding anyaman bambu. Ketika disambangi wartawan Jumat 30 November 2018, dia merapikan kayu bakar untuk memanaskan air di panci yang berada di tungku, yang berada tak jauh dari tempat duduknya.

Tidak banyak aktivitas yang dilakukannya di dalam rumah itu. Selain karena sudah lemah/tua, Ginem juga merasakan sakit di sekitar mulutnya. Pasalnya, benjolan sebesar bola pingpong di bibir bagian bawah terus membesar.

Sambil terbata-bata, Ginem menceritakan bahwa benjolan itu muncul sejak sekitar setahun yang lalu. “Tadinya kecil, tapi lama-lama membesar sampai seperti saat ini,” tuturnya.

Dia mengaku tidak mengerti jenis dan penyebab penyakit yang dialaminya. Namun menurutnya, ada rasa gatal dan sakit di sekitar benjolan tersebut.

Ceritanya dilanjutkan adiknya, Giman, yang selama ini merawat kakaknya. Menurutnya, Ginem pernah diperiksakan ke puskesmas, namun tak juga ada perubahan. “Sudah pernah dibawa ke puskesmas, tapi hanya dikasih obat jadi tidak berubah. Katanya memang harus operasi,” kata Giman.

Sementara itu, menantu Giman, Adit (28) juga menceritakan kalau ia bersama keluarga pernah membawa Ginem ke rumah sakit agar benjolan itu dioperasi. Namun entah kenapa, Ginem justru berubah pikiran dan enggan dioperasi.

“Dulu pernah dibawa ke rumah sakit di Boyolali dan kemudian dirujuk ke rumah sakit di Solo untuk dioperasi. Saat itu kami harus menunggu jadwal operasi beberapa hari kemudian. Tapi setelah itu, dia [Ginem] malah tidak mau kembali ke rumah sakit. Sudah kami bujuk berkali-kali tetap tidak mau dioperasi. Ya sudah mau bagaimana lagi,” ujar Adit yang berprofesi sebagai tukang sayur keliling ini.

Akhirnya, sekarang Ginem hanya pasrah dengan apa yang dialaminya.

Sementara itu, Ginem hidup sendiri tanpa suami. Dia menggantungkan hidupnya dari bantuan Giman. Sebelumnya Ginem tinggal di rumah yang berjarak sekitar 1 km dari rumah yang saat ini ditinggali. Namun kemudian Giman memindahkannya ke depan rumahnya untuk memudahkan pengawasan dan perawatan.