Duh… Duit Hasil Pungli Dibelikan Sapi dan Kambing serta Kebutuhan Pribadi Ketua Prona Kusmanto

Duit dan kuitansi menjadi barang bukti dalam kasus pungli prona Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Polres Boyolali terus mengembangkan kasus dugaan pungutan liar (pungli) proyek nasional agraria (prona) atau program pendaftaran tanah sistemastis lengkap (PTSL) di Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Hasil keterangan dari Ketua Prona Kusmanto, duit yang dihimpun sudah dibelikan berbagai kebutuhan.

Pengakuan Kusmanto, duit itu digunakan untuk membeli dua ekor kambing itu dibelinya seharga Rp 3 juta. Kemudian dibelikansapi jenis braholo senilai Rp 7 juta di Pasar Hewan Singkil. Selain itu, dia juga menggunakan Rp 2 juta lainnya untuk keperluan pribadi.

“Uang itu saya pakai dulu untuk beli sapi dan kambing dan ada yang saya pakai untuk yang lain,” bebernya saat dimintai keterangan polisi di Mapolres Boyolali Jumat 23 November 2018.

Mengenai besaran angka satu juta itu, kata Kusmanto merupakan kesepakatan bersama antara panitia dengan para warga pemohon, “Sebelumnya besaran nilai satu juta itu sudah pernah kita musyawarahkan antara panitia dengan para pemohon,” kilahnya.

Seperti diberitakan, Jajaran Polres Boyolali menggelar operasi tangkap tangan (OTT) kasus program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) atau proyek nasional agraria (prona). Jajaran Polres Boyolali berhasil mengamankan dua tersangka.

Kedua tersangka adalah Kades Mliwis, Kecamatan Cepogo, Siti Khomsatun dan Ketua Panitia Prona tingkat Desa Mliwis, Kusmanto. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain, uang tunai Rp 44,4 juta, daftar absensi, kuitansi dan berkas administrasi lain.
“Kami juga menyita barang bukti seekor sapi dan dua ekor kambing yang dibeli dari uang hasil pungutan. Namun kambing dan sapi kami titipkan ke warga,”kata Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi.

Sementara Kades Mliwis Siti Khomsatun mengaku tidak tahu- menahu. “Saya tidak tahu, saya juga tidak mengurus uangnya. Pokoknya kalau urusan uang, silahkan lewat panitia,” kilahnya.