Mengenal Lebih Dekat Lumadi, Perajin Miniatur Motor Sport Asal Lereng Gunung Merapi Boyolali

Lumadi, perajin miniatur motor asal Keposong, Musuk, Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Berawal dari keprihatinan melihat banyaknya barang bekas tidak terpakai, Lumadi (28) warga Desa Keposong, Musuk, Boyolali, berkreasi dan melakukan inovasi memanfaatkan barang bekas yang nyaris tidak harganya, menjadi sebuah produk kerajinan miniatur motor sport custom yang bernilai jutaan rupiah.

Tidak hanya mirip aslinya, miniatur motor custom ini beberapa bagian komponennya juga bisa berfungsi layaknya motor asli. “Miniatur motor sport custom ini terbuat dari barang bekas, begitu juga semua ornamennya mulai dari roda, mesin hingga perangkat lainnya,” kata Lumadi, Kamis 22 November 2018.

Sepintas puluhan miniatur motor custom ini terlihat cukup sempurna, namun juka di cermati terlihat
bahan bakunya dibuat dari komponen barang bekas seperti botol bekas, jam rusak, korek api hingga kancing celana jeans. Lumadi menuturkan dalam perakitan minatur motor custom ini, sama sekali tidak menggunalan lem. Lumadi mengaku hanya memanfaat potongan cutton bud untuk mengunci setiap bagian motor agar tidak terlepas.

“Ya setiap pengerjaan detail miniatur motor ini saya lakukan sampai memperoleh hasil menyerupai motor aslinya,”  tutur dia.

Keunggulan miniatur motor custom ini selain tanpa menggunakan lem sehingga bisa dirakit dan dilepas ulang, karyanya juga dibuat full handmade tiap ornamen di miniaturnya. Dalam sebulan, Lumadi bisa membuat dua miniatur motor sport keren dan unik. Lumadi mengakui butuh waktu lama untuk membuat miniatur motor terlihat sempurna, mengingat dari awal proses pembuatannya dilakukan secara manual.

“Untuk kesulitan diantaranya ya membangun keseimbangan kanan kiri apalagi pembuatannya kan handmade semua manual jadi perlu keseimbangan yang bener bener presisi. Seperti model motor sport khan konsepnya padet njlimet dan aksesorisnya banyak, jadi asiknya malah disitu,” jelasnya.

Untuk mendapatkan refrensi, Lumadi mengaku mengambil dari internet, namun demikian hal itu tidak mudah, dia mencontohkan betapa sulitnya mendapatkan bahan yang mendekati bentuk asli bentuk blok mesin ducati, karena miniatur motor itu dirakit tanpa menggunakan lem, dari shockbreaker, rantai hingga stang semua bisa dilepas.

“Motor sport jenis ducati ini mesinnya lumayan sulit. Kesulitannya memang pada gambar itu bentuk dari blok mesinnya itu berbeda jadi saya harus mencari bahan yang mendekati aslinya. Yang jelas gak ada lem, dari shock sampai mesin bisa dilepas, stang juga rakitan, semua diikat dengan cutton but saja,” katanya.

Sejauh ini, Lumadi baru memasarkan karya buatannya hanya melalui media sosial dan pameran-pameran. Hasil karya pemuda Boyolali ini, dibanderol dengan harga Rp250 ribu hingga lima juta rupiah. “Besaran harga itu ya tergantung model dan tingkat kesulitan dalam pembuatan,” katanya.

Salah satu calon pembeli, Cahyono mengakui keunikan dan kerumitan proses pembuatan miniature motor yang terbuat dari bahan bekas hingga menyerupai motor aslinya.  “Sungguh sangat mirip dengan aselinya, apalagi roda juga bisa berputar, stang juga bisa berbelok. Karya ini perlu diapresiasi dan saya baru pertama kali ini,” pungkasnya.