Musim Hujan Datang, Petani Boyolali Gembira karena Bisa Garap Lahan

Seorang petani di wilayah Cepogo mulai bercocok tanam seiring datangnya musim hujan. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Musim hujan mendatangkan berkah bagi petani di wilayah Boyolali. Sebab, mereka sudah bisa kembali menggarap lahannya, terutama di wilayah yang tadah hujan.

Adapun jenis tanaman yang disiapkan bermacam- macam. Bagi warga di kawasan lereng Merapi- Merbabu di Kecamatan Selo dan Cepogo, mereka rata- rata bertanam sayuran atau jagung. Sedangkan di wilayah Kecamatan Boyolali Kota sebagian besar bertanam jagung.

Untuk kawasan Boyolali bagian bawah seperti di Kecamatan Mojosongo, Teras, Sambi dan sejumlah wilayah lain, mayoritas bertanam jagung dan pagi. Namun, ada sebagian yang memilih bertanam sayuran seperti cabai, terung dan luncang.

Seperti dilakukan Sukarno (73), petani asal Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo. Dia memilih menanam sayuran luncang di sebagian lahan miliknya. Tanaman itu ditanam sebelum musim hujan datang sehingga dia pun harus rela menyiram tanaman setiap hari.

“Menanamnya sebelum musim hujan datang, jadi ya harus menyiram air setiap hari,” tuturnya Jumat 16 November 2018.

Saat ini, tanaman luncang tersebut sudah berumur sebulan lebih dan sudah mulai ada tanda- tanda berbunga. Nantinya yang dipanen adalah biji yang belum tua. Biji dijual melalui pengepul yang selanjutnya dipasok ke pasar modern untuk bahan sup.

Petani lain, Haryanto (48) asal Desa Jelok, Kecamatan Cepogo memilih menanam jagung di awal musim hujan ini. Hanya saja, dia mengaku pusing dengan merebaknya hama tikus yang menyerang tanaman di ladang.

Ironisnya, hama tikus menyerang hampir semua jenis tanaman. Awalnya, hewan pengerat itu hanya menyerang dan memakan umbi singkong. Namun setelah singkong dipanen, tikus juga menyerang tanaman lainnya. “Pembasmian sudah dilakukan tapi tetap saja muncul,” katanya.