FOKUS JATENG-SUKOHARJO– Hari bersejarah bagi para pemuda Indonesia untuk selalu mengingat tentang kebangkitan para pemuda untuk meneguhkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada momentum ini Forum Mahasiswa Ushuluddin Indonesia (FORMADINA) nyatakan sikap dalam merespon berbagai polemik politik praktis saat ini di Indonesia. Hal tersebut dilatar belakangi atas kepedulian mahasiswa ushuluddin yang tergabung dalam FORMADINA (28/10/2018).
Acara yang bertepat di IAIN Surakarta ini dipimpin oleh Saiful Bahri selaku ketua Formadina wilayah JATENG dan DIY, diawali dengan pembacaan teks ikrar Sumpah Pemuda. “Hari ini bertepatan dengan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018. Mengingatkan kembali sejarah perjuangan para pemuda untuk mempersatukan bangsa. Dan dengan ini sumpah pemuda sudah menginjak 90 tahun” jelas Saiful Bahri.
Teks pernyataan Forum Mahasiswa Ushuluddin se-Indnesia [FORMADINA] menyatakan sikap ada 5 sila, Memegang teguh pada moral dan etika yang bersumber pada asas nilai-nilai Pancasila (sila ke 2)
”Mengingat pemilihan umum 2019 nanti, rakyat Indonesia akan disibukkan dengan pemilihan umum serentak, dan para pendukung dari berbagai partai akan berbondong-bondong untuk menyuarakan pilihannya, sehingga sering terjadi antar pendukung saling mengejek, menghina , dan bahkan sampai bertengkar gara-gara hal tersebut” imbuh Saiful Bahri.
Dengan acara ini Rosuli selaku ketua DEMA Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta berharap dengan terpilihnya pemimpin baru yg dapat melanjutkan estafet kepemimpinan dgn amanah dan dapat membawa formadina pada perubahan yg baik.