TEKNOLOGI PERTANIAN: LIPI Tertarik Kembangkan Teknologi Pengolahan Singkong di Wilayah Boyolali

LIPI akan kembangkan teknologi berbahan baku singkong di Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Potensi pertanian berupa singkong di wilayah Boyolali sangat besar. Kondisi ini menarik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indinesia (LIPI) untuk datang ke Boyolali. Yakni mengembangkan teknologi pengolahan singkong.

Meski berpotensi menjadi produk olahan yang bernilai ekonomi, namun selama ini hasil panen singkong di Boyolali hanya sekedar menjadi pakan ternak saja. Dr Ahmad Fatoni M.eng dari pusat penelitian bioteknologi LIPI, Senin (22/10) menjelaskan, dalam upaya pengembangan teknologi pengolahan singkong, salah satunya dengan teknologi Modified Cassava Flour (Mocaf), yakni mengolah singkong menjadi bahan serupa tepung yang bisa menjadi produk olahan makanan, misal mie dan roti.

“Potensi singkong di Boyolali sangat besar. Saya survey yang kita lakukan kemarin di Desa Singosari, ada jenis singkong yang satu pohon mampu menghasilkan buah sebesar 20 kg,” jelasnya Senin 22 Oktober 2018.

Meski produksinya besar, namun pemabfataan singkong masih terbatas. Di wilayah Boyolali utara misalnya, sambung Fatoni, singkong hanya digunakan untuk pakan ternak saja. Bahkan bila harga jual sedang rendah, terkadang singkong yang sudah memasuki masa panen hanya dibiarkan.

“Kita akan kenalkan dan terapkan teknologi pasca panen. Sebab dengan besarnya potensi produksi, pengolahan singkong di Boyolali belum maksimal,” papar dia.

Untuk memaksimalkan penerapan teknologi Mocaf tersebut, LIPI akan menggandeng seluruh stakeholder, diantaranya petani, pelaku industri, akademisi, dan pemerintah daerah, sehingga penerapan teknologi pengolahan singkong tersebut bisa diterapkan dalam skala luas.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan menggelar workshop dan pameran penerapan teknologi pengolahan singkong kepada stakeholder di Boyolali, diikuti dengan Deklarasi forum Singkong yang yang akan memperkuat jaringan pemanfaatan singkong.