Menara Jagung Raksasa Pemkab Boyolali Diperbaiki Diganti Bahan Tembaga

Patung jagung raksasa Pemkab Boyolali direhab diganti dengan bahan tembaga. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kabupaten Boyolali pernah menjadi tuan rumah dari gelaran Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 pada Oktober 2016 yang lalu. Untuk mengenang adanya kegiatan bertaraf nasional ini, maka didirikan sebuah menara berbentuk jagung yang memecahkan rekor Muri karena ukuran yang cukup besar yang berada di Pertigaan Jalan Soedirman di Kompleks Alun Alun Kidul Kabupaten Boyolali.

Akan tetapi seiiring berjalan waktu, keberadaan menara yang sering dijuluki Menara Jagung ini berubah warna karena daya tahan bahan yang kurang memadai. Hal tersebut tidak heran, karena bahan yang digunakan mengambil jagung asli.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali, Parwoto menjelaskan dengan memperhatikan beberapa pertimbangan, maka Menara Jagung tersebut dibangun kembali dengan menggunakan bahan yang lebih bertahan lama. Beberapa kendala diantaranya dengan sudah diperlakukan berbagai cara tapi ketahanan fisik dari jagung ini hanya mencapai usia satu tahun.

“Menara Jagung ini sudah menjadi ikon Boyolali untuk di abadikan yang selanjutnya Tahun 2018 ini melalui Anggaran Perubahan, menara jagung akan di bangun dalam bentuk jagung yang berasal dari bahan tembaga,” ungkap Parwoto di sela sela pengerjaan Menara Jagung pada Jumat (12/10).

Menara akan ditutupi lempengan tambaga yang kemudian akan dipahat menyerupai butiran–butiran jagung agar menyerupai bentuk aslinya. Melalui Anggaran Perubahan senilai Rp 850 juta ini akan memperindah menara yang memiliki diameter 3,5 meter dan setinggi 17 meter ini.

“Mudah mudahan nanti diharapkan waktu pelaksanaan selama dua bulan ke depan, menara jagung bisa terbangun berdiri di tempat semula dalam kondisi bagus,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga Boyolali, Adinda mengungkapkan kondisi jagung yang sudah mengkhawatirkan. Dia menyambut baik atas dibuatnya kembali Menara Jagung agar terlihat lebih indah.

“Sangat mendukung, karena selama ini kondisi menara sudah lapuk dan kurang sedap dipandang,” ujarnya.