FOKUS JATENG-BOYOLALI-Masa pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 masih berlangsung hingga sekarang. Bahkan, informasi untuk waktu pendaftaran yang sedianya ditutup pada tanggal 10 Oktober di situs sscn.bkn.go.id, kini diundur lima hari ke depan hingga tanggal 15 Oktober mendatang.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali, Agus Santoso membenarkan hal tersebut. Saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler pada Selasa (9/10), mengatakan berbagai alasan terkait dengan perpanjangan pendaftaran CPNS 2018. Salah satunya yakni terjadinya gempa di Donggala dan Palu beberapa waktu yang lalu.
“Memang ada surat dari pusat bahwa [pendaftaran CPNS-red] diundur hingga sampai dengan 15 Oktober. Dulu memang tanggal 10 Oktober, tetapi ini diundur sampai dengan tanggal 15 Oktober untuk mengakomodir semuanya. Yang pertama masalah gempa di Donggala dan yang kedua masalah teknis maupun non teknis terkait masalah alat,” ungkap Agus.
Dijelaskan olehnya, hingga hari ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali sudah menerima kurang lebih 2.300 orang pendaftar dari berbagai formasi yang dibuka.
“Secara keseluruhan, sampai dengan hari ini sudah 2.300 orang yang masuk. Harapan kami sampai batas pendaftaran hingga pukul 00.00 akan ada 8.000 orang pendaftar,” jelasnya.
Sedangkan hingga sampai hari ini, jumlah formasi yang ditawarkan Pemkab Boyolali masih banyak yang belum terisi. Salah satu formasi yang belum terisi yakni formasi dokter spesialis yang terkendala akan batas usia yaitu 35 tahun, dan masih dibicarakan di BKN.
“Monggo masih banyak formasi formasi yang belum terisi terutama di daerah. Monggo teman teman warga Boyolali yang sudah memiliki kompetensi dalam hal itu, untuk segera mendaftar. Lihat pada pengumuman yang ada di situs resmi,” imbaunya.
Sebagai tambahan informasi, dari 481 kuota CPNS untuk Boyolali, 324 formasinya untuk pendidik. Dengan rincian, 43 jatah CPNS ini untuk guru ketegori dua (K2) dan 281 formasi umum pendidik. Untuk tenaga kesehatan diberikan sebanyak 131 formasi, sedangkan untuk tenaga teknis sejumlah 26 formasi.
Semua tahapan akan dilakukan dengan online, baik itu saat mendaftaran hingga proses ujian pun menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang hasilnya akan diketahui secara langsung.