Warga Binaan Rutan Boyolali Gelar Doa dan Salat Ghaib untuk Musibah Gempa dan Tsunami Sulteng

Doa dan salat ghaib warga binaan Rutan Boyolali untuk musibah gempabumi dan tsunami Sulteng, Senin 1 Oktober 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 2B Boyolali menggelar doa dan salat ghaib untuk musibah gempabumi dan tsunami yang melanda Palu, Suji, Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin 1 Oktober 2018. Mereka pun tak kuasa membendung air matanya saat melantunkan doa bersama.

Tak hanya menggelar doa bersama saja, hotel prodeo di jalan Merbabu Boyolali ini melakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam yang terjadi Jumat petang (28/9) pekan lalu. Tak sedikit pula warga binaan dan petugas yang tak bisa membendung air matanya saat memanjatkan doa.

Harapan agar warga tabah menghadapi cobaan dari yang maha kuasa terus dilantunkan oleh Muhammad Ali, kepala Rutan kelas II B Boyolali. selain itu, warga binaan juga terus diajak mensyukuri nikmat dari yang maha kuasa.

“Kami ingin warga binaan turut merasakan apa yang dialami saudara-saudara kita yang ada di Palu dan Donggola, serta Suji Sulawesi Tengah,” katanya.

Kegiatan ini sebagai wujud empati warga binaan terhadap bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Sulawesi tengah. Dengan doa bersama ini, diharapkan mampu memberikan semangat bagi korban bencana alam gempa yang terjadi bertubi-tubi.

“Kegiatan ini diikuti oleh 161 warga binaan, baik warga binaan laki-laki maupun perempuan semua turut melantunkan doa,” jelas Ali.

Doa bersama ini juga sebagai bentuk pembinaan Rutan terhadap warga binaan. Yanki pembentukan karakter warga binaan melalui penumbuhan rasa empati terhadap korban musibah bencana. “Kami juga ingin membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan warga binaan. Sebelum doa bersama ini, kita laksanakan upacara untuk memperingati hari kesaktian pancasila,” jelasnya.