FOKUS JATENG-SRAGEN-Waduk Kedungombo (WKO) diproyeksikan menjadi salah satu sumber air bagi PDAM Tirto Negoro, Sragen, Jawa Tengah. Manfaat air ini untuk melayani masyarakat yang ada di wilayah sekitar waduk. Pasalnya, saat ini PDAM Tirto Negoro Sragen mengintensifkan rencana tersebut.
Diharapkan rencana ini segera terealisasi, sehingga pada 2019 mendatang sudah mulai beroperasi. Besaran usulan debit air yang diambil dari WKO mencapai 150 liter per detik. Pada 2019, PDAM juga akan mendapatkan tambahan pasokan air dari Waduk Gondang di Karanganyar, yang sudah mulai beroperasi.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirto Negoro Sragen Supardi mengakui memang sudah sejak lama WKO menjadi salah satu sumber air bagi PDAM Sragen. “Proses izin mengambil air dari WKO memang sudah lama dan saat ini juga masih berproses,” terangnya kepada wartawan Senin 10 September 2018.
Perkembangan terakhir saat ini, pihaknya mengajukan ke Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sesuai ketentuan, setelah maksimal 60 hari, persyaratan lengkap diajukan dan sudah disetujui.
Setelah disetujui, baru surat izin pengambilan air (SIPA) turun dan kemudian rencana proses pembangunannya juga membutuhkan waktu. Untuk pembangunannya, pihaknya harus mengajukan kepada Ditjen SDA dan juga Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR di Jakarta.
“Kalau kami dari PDAM hanya bertindak sebagai operator saja. Jadi yang membangun adalah pemerintah pusat, daerah hanya yang kecil-kecil saja,” terangnya.
Dari 20 kecamatan di Sragen, ada tiga kecamatan yang hingga kini belum terjamah pelayanan PDAM Tirto Negoro. Yakni Kecamatan Miri, Tangen dan Jenar. Bila sudah bisa dieksploitasi, air dari WKO nantinya untuk melayani pelanggan yang ada di wilayah Gemolong, Sumberlawang dan Miri bahkan sampai ke Tanon.
Ketika ditanya berapa besaran investasi yang harus dikeluarkan untuk bisa mewujudkan hal itu, Supardi
menyebut besarannya sekitar Rp 40 miliar lebih. Saat ini detail engineering design (DED) untuk itu sudah diproses.
Jumlah sebesar itu tidak mungkin bisa dipenuhi oleh Pemkab Sragen, bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sehingga yang paling realistis adalah dari pemerintah pusat lewat dana APBN. “Target kami, pada 2019-2020, sumber air dari WKO bisa dipergunakan. Nanti juga bisa untuk menambah pelanggan baru di wilayah sekitarnya,” tandasnya.