EVENT BPJS KESEHATAN: 600 Peserta Prolanis Ramaikan Senam Sehat Kolosal 18.8.18 di Boyolalali

Senam kolosal yang digelar BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Minggu 29 Juli 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Masih dalam rangkaian HUT ke-50, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali gelar “Senam Sehat Kolosal 18.8.18” pada Minggu pagi 29 Juli 2018 di halaman Kantor BPJS Kesehatan Cabang Boyolali. Kegiatan senam sehat kolosal ini diadakan juga dalam rangka menyambut Asian Games XVIII dimana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Boyolali dr. Ratri S. Lina., M.AP ini diikuti oleh 120 klub Prolanis dari berbagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayah Kabupaten Boyolali dan Klaten dengan jumlah peserta lebih dari 600 orang. Dalam sambutannya, Lina mengatakan bahwa fokus pemerintah bukan lagi mengobati penyakit, namun mencegah masyarakat agar tidak mudah sakit.

Prolanis adalah singkatan dari Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang merupakan program andalan promotive preventif yang marak digaungkan oleh BPJS Kesehatan. Selain itu prolanis merupakan wujud nyata dukungan BPJS Kesehatan terhadap program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer Muji Hariyanti mengatakan bahwa risiko sakit selalu membayangi dimana setiap orang pastinya mengharapkan dan berusaha untuk tetap sehat. Salah satu penyebab sakit adalah pola hidup yang tidak sehat.

Hal ini akan memberikan dampak jangka panjang, yaitu dapat terserang penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Melalui kegiatan ini, BPJS Kesehatan mempromosikan betapa murah dan mudahnya untuk menerapkan pola hidup sehat.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun. Sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat.

“BPJS Kesehatan memberikan perhatian khusus untuk prolanis karena di masyarakat jika penyakit kronis tidak dikelola dengan baik maka akan berisiko menjadi penyakit katastropik. Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Oleh sebab itu prolanis ini tengah kita galakkan ke masyarakat, salah satu caranya adalah prolanis menjadi indikator penilaian Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan (KBKP)
pada FKTP yang menjadi mitra BPJS Kesehatan,” jelas Muji.

Muji Hariyanti mengharapkan agar kegiatan prolanis dapat secara rutin dilakukan oleh masing-masing FKTP sehingga dokter dapat memantau dan mengendalikan risiko penyakit kronis pada peserta.

Untuk memberikan apresiasi kepada FKTP yang kegiatan klub prolanisnya telah berjalan rutin, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali memberikan penghargaan kepada beberapa klub prolanis terbaik, yaitu: Klub Prolanis Klinik Baety Rahma Boyolali dan Klub Prolanis Klinik Rejosari Husada Klaten sebagai Klub Prolanis terbaik tahun 2018 serta Klub Prolanis Klinik Insan Sehat, dr. Dewi Priamsari, Puskesmas Banyudono, Puskesmas Sawit, dan Puskesmas Karangdowo
sebagai pemenang lomba Vlog bertema “Prolanis Sehat, Indonesia Kuat”.

“Kami ucapkan terima kasih kepada klub semua prolanis tersebut diatas karena telah secara optimal dalam menggalakkan kegiatan prolanis. Kedepan kami berharap FKTP lain dapat mencontoh bahkan lebih baik lagi dalam mengelola klub prolanis, dan membudayakan pola hidup sehat dari waktu ke waktu,” ujar Muji usai memberikan penghargaan.

Kegiatan Senam Sehat Kolosal 18.8.18 ini terdiri dari pemeriksaan laboratoium HbA1c dan kimia darah bagi peserta prolanis dimana biaya pemeriksaan ini sepenuhnya ditanggung oleh pihak BPJS Kesehatan, senam dan edukasi prolanis oleh dokter spesialis penyakit dalam, aksi donor darah, sosialisasi aplikasi mobile JKN, serta pemberian penghargaan kepada badan usaha yang telah melakukan program donasi CSR kepada warga sekitar yang kurang mampu untuk didaftarkan sebagai peserta JKN.

Sepanjang tahun 2018 ada 6 badan usaha yang melakukan CSR Donasi program JKN dengan total peserta yang didaftarkan sebanyak 1271 peserta per awal Juli 2018. Keenam badan usaha tersebut yaitu:
1. BUMDes Tirta Mandiri milik desa Ponggok Klaten
2. BUMDes Mahanani milik desa Manjungan Klaten
3. Klinik Rejosari Husada Klaten
4. RS PKU Muhammadyah Delanggu Klaten
5. RS Cakra Husada Klaten
6. Yayasan Jamaah Haji Klaten (RSI Klaten dan RSKB Islam Cawas)

Muji Hariyanti mengucapkan terima kasih kepada badan usaha tersebut atas kepeduliannya terhadap masyarakat sekitar lingkungan dengan mendaftarkan mereka ke dalam program JKN. Ia menyatakan harapannya agar badan usaha lain dapat terinspirasi program CSR donasi ini sehingga pada akhirnya seluruh warga khususnya di wilayah Kabupaten Boyolali dan Klaten dapat tercover program JKN. Kesehatan menjadi salah satu pilar yang menentukan kemajuan suatu bangsa, sebab kesehatan mempengaruhi produktivitas penduduknya.

“Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi badan usaha dalam program CSR donasi. Program CSR donasi ini merupakan salah satu cara mempercepat Universal Health Coverage (UHC) karena badan usaha turut berperan aktif mendukung pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan kepada warga sekitar lingkungan, “ ujar Muji Hariyanti.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali telah bekerja sama dengan 218 FKTP yang terdiri atas 60 Puskesmas, 90 Dokter Praktik Perorangan, 26 Klinik, 4 Klinik TNI/POLRI, serta 41 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali telah bermitra dengan 22 RS dan 1 Klinik Utama, 15 Apotik, dan 8 Optik.