FOKUS JATENG-SRAGEN-Ribuan warga di wilayah Gemolong, Sragen, menyaksikan Pagelaran Seni Budaya ” Ketoprak Humor Menyongsong 1 Tahun Pemilu Serentak 2019″. Kegiatan yang digelar di lapangan Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Minggu 22 April 2018, ini dihadiri perwakilan partai politik (parpol) dan sejumlah pejabat Pemkab Sragen. Acara ini dimeriahkan dengan penampilan kaum difabel di atas panggung.
Ketua KPU Sragen Ngatmin Abas mengatakan, menjelang Pilgub Jateng 2018 dan Pemilihan Presiden 2019, KPU meminta agar masyarakat menghindari beberapa hal, seperti berita bohong. “Jauhilah di antara kita pada penyelengaraan pemilu itu. Adanya berita bohong atau tolak berita hoax dan tolak money politik serta tolak kekerasan,” tegasnya.
Pemilu, kata dia, adalah sebagai pergantian kekuasaan yang sah. Oeh karena itu masyarakat agar menjauhi adanya isu SARA. “Kegiatan kali ini adalah gelar seni budaya menyongsong satu tahun pemilu 2019, maka KPU Kabupaten Sragen menggelar ketoprak humor dengan lakon Ampak-Ampak Sukowati,” terang dia.
Ampak-Ampak Sukowati adalah budaya yang ada di Kabupaten Sragen yang dikemas dalam bentuk budaya. Dengan harapan agar masyarakat bisa memahami apa itu pemilu. Maka disampaikan melalui gelar seni budaya. “Ini adalah perintah langsung dari KPU RI. Masing-masing kabupaten akan menyelengarakan dengan berbeda-beda. Maka dari sini kita mengambil ketoprak” jelas Ngatmin.
Sementara itu, Sekda Sragen Tatag Prabawanto, mewakili Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengharapkan proses sosialisasi untuk pemilu 2019 harus jujur, adil. Selain itu harus bisa diterapkan, baik itu para partai politik, penyelanggara pemilu, maupun pengawas pemilu. “Kalau semuanya bisa berjalan dengan jujur, saya yakin demokrasi di Indonesia akan berjalan dengan baik,” terangnya.