FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali akan membangun pusat perbelanjaan modern (mal) di Jalan Raya Boyolali-Musuk, Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk. Pembangunan mal ini akan diwujudkan sebagai bentuk berbenah diri menuju kota modern.
Hal ini diungkapkan Bupati Boyolali Seno Samodro Selasa 16 Januari 2018.
Dikatakan, yang tertaring membangun mal ini adalah investor lokal. Investor ini ingin ikut memajukan Boyolali dengan membangun mal. Pusat perbelanjaan yang dinamakan “GM Mall” ini akan dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektare.
Pembangunan akan dilakukan pada tahun 2018 ini. Sebab penandatangan kerja sama nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Boyolali dengan PT Dua Putra Bengawan sudah dilakukan di Boyolali, Senin malam 15 Januari 2018.
GM Mall yang segera dibangun ini senilai Rp 70 miliar. Pembangunan GM Mall di Boyolali tersebut akan dimulai secepatnya tahun ini, diperkirakan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 bulan ke depan dapat selesai. Proses perizinan sudah dilalui semuannya dan mal diperkirakan akan beroperasi pada Februari 2019. ”Semua mal yang berdiri di Boyolali dipastikan melakukan persetujuan dengan pemda setempat,” terang bupati.
Pihaknya berharap dengan visi misinya “Boyolali Nyaman Dikunjungi dan Nyaman Ditinggali,” artinya Boyolali sudah memasuki era digitalisasi. Sehingga sebuah kota modern harus ada berdiri mal.
Bupati mengakui berdirinya mal disatu sisi memang tidak baik, artinya membuat orang menjadi konsumtif atau mengajarkan konsumerisme, tetapi bagaimana ciri khas sebuah kota modern harus ada malnya. ”Saya jujur saja sesuai rancangan Boyolali akan berdiri sebanyak enam mal dan kemudian akan dikeluarkan peraturan daerah (Perda) tidak boleh dibangun mal lagi,” terang dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Dua Putra Bengawan S. Maharani mengatakan, konsep pembangunan GM Mall Boyolali antara lain ada departement store, Cinema XXI, arena permainan anak-anak, supermarket, restoran, tempat hiburan karaoke, perbankan dan lain-lain. ”GM Mall Boyolali sudah dikonsep sedemikian rupa, sehingga daerah ini menjadi sentral bisnisnya,” terang Maharani, owner dan juga sebagai investornya.
Menurut Maharani pihaknya memilih membangun GM Mall di Boyolali dengan pertimbangan wilayah ini dengan melihat data dari APBD setempat dan perputaran uang berdasarkan penilaian Bank Indonesia (BI) mencapai sekitar 64 persen. Dan, dirinya juga asli putra daerah Boyolali, sehingga mengetahui lebih jauh soal daerah ini ke depan.