FOKUS JATENG-BOYOLALI-Harga beras yang melambung akhir-akhir ini langsung disikapi oleh Pemkab Boyolali. Yakni dengan menggelar operasi pasar beras bersama Bulog di sejumlah tempat di wilayah Boyolali, Senin 15 Januari 2018.
Seperti yang digelar di depan Pasar Ampel, Boyolali. Namun operasi pasar ini kurang diminati masyarakat. Meski demikian tetap digelar untuk menstabilkan harga di pasaran.
Selain menstabilkan harga juga memberi kesempatan kepada masyarakat kecil mendapat beras dengan harga murah yakni Rp 9.000 per kilogram.
Dalam operasi pasar kali ini disediakan 5 ton beras medium. Beras dikemas dalam ukuran 25 kg dan 10 kg. Namun untuk kemasan 10 kg, hanya disediakan disediakan 3,5 kuintal atau hanya 35 zak saja.
Fatonah, salah satu konsumen mengaku senang ada OP ini. Sehingga dapat membeli beras dengan harga murah. “Ya, senang mas karena harganya lebih murah,” tutur warga Dusun Wengen, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali, ini.
Menurut dia, beras medium yang dijual dalam OP ini di pasaran harganya Rp 10 ribu/kg. “Sudah sekitar setengah bulan ini harga beras mahal,” imbuh Fatonah yang membeli kemasan 10 kg tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disdagperin Boyolali, Cahyo Wiratno, menambahkan operasi pasar beras tak hanya dilakukan di Kecamatan Ampel. Namun juga akan digelar di 9 kecamatan lainnya.
“Besok pagi (Selasa) akan digelar di Kecamatan Juwangi,” ujar Cahyo di lokasi yang sama.
Selain itu, OP beras juga akan digelar di Kecamata Wonosegoro, Klego, Karanggede, Musuk, Andong, Cepogo, Selo dan Kemusu. Setiap titik, akan disediakan 5 ton beras medium.
Dalam pelaksanaannya, juga menggandeng pedagang beras mitra Bulog di wilayah Boyolali. Sehingga beras yang dijual tersebut disediakan oleh mitra Bulog. OP beras dilaksanakan menyusul melambungnya harga beras di pasaran yang mencapai Rp 12 ribu/kg.