FOKUS JATENG – BOYOLALI – Hujan deras disertai angin kencang beberapa hari terakhir mengakibatkan tanaman padi di sebagian wilayah Kecamatan Sawit roboh. Tanaman yang roboh sebagian besar sudah menguning dan siap panen. Menurut seorang petani, Gono (51) warga Desa Tlawong, dirinya tidak menyangka, padi miliknya bakal roboh akibat huan deras dan angin kencang.
”Saya kaget, pagi hari mengecek ke sawah, sebagian tanaman sudah roboh,” katanya Kamis 21 Desember 2017.
Dia menambahkan, mayoritas tanaman padi yang roboh adalah varitas pandan wangi. Diduga hal itu terjadi karena batang tanaman lebih tinggi dan daunnya rimbun. Sehingga saat hujan deras dan angin kencang, tanaman tak kuat menahan beban dan roboh.
”Padahal, saya juga sudah mengurangi pupuk yang ditebarkan. Jika biasanya pemupukan mencapai 1,5 kuintal/ petak seluas 2.600 m2, kini saya kurangi menjadi 1 kuintal saja,” katanya.
Suyitno (55) petani yang lain menambahkan, pihaknya mengaku belum mengetahui luasan tanaman padi yang roboh. Mengingat para petani di desanya sudah lama enggan menerapkan pola tanam padi secara serempak. Praktis, tanaman padi yang roboh pun tidak dalam satu hamparan. ”Namun saya kira cukup banyak,” katanya.
Bahkan, dikhawatirkan luasan lahan padi yang terancam roboh semakin meluas. Hal ini mengingat musim hujan baru saja mulai. “Jadi kemungkinan turun hujan deras masih terus terjadi. Sekaligus menjadi penyebab tanaman padi roboh,” kata dia.
Diakui, panen kali ini sangat diharapkan para petani mengingat pada tahun-tahun sebelumnya sempat terpuruk akibat gagal panen akibat serangan hama wereng dan tikus. Bahkan, tebasan atau penjualan padi langsung di sawah cukup menggiurkan.