Anggota DPR RI Mohamad Toha: Menjaga NKRI Bagian dari Iman

Anggota DPR RI Mohamad Toha foto bersama kader PKB di acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Dusun Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Selasa 5 Desember 2017. (Dok. Staf PKB/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Anggota DPR RI Fraksi PKB Mohamad Toha kembali menyambangi konstituen di daerah pemilihan (dapil) V Jateng, Selasa 5 Desember 2017. Kali ini menemui kader di Kabupaten Klaten yang dipusatkan di Dusun Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Klaten. Acara tersebut dikemas dalam ”Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan”.

Di hadapan sekitar 150 kader, legislator asal Kabupaten Sukoharjo, ini mengajak masyarakat untuk selalu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab, menjaga keutuhan negara ini bagian dari Iman. ”Bagi kita, menjaga NKRI ini harga mati. Bagian dari Iman,” tegasnya.

Anggota DPR RI Mohamad Toha foto bersama anggota Banser Klaten di acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Dusun Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Selasa 5 Desember 2017. (credit-Dok.Staf-PKB/Fokusjateng.com)

Untuk itu, para kader PKB, khususnya dan umumnya bagi masyarakat Indonesia, harus memiliki jiwa nasionalisme. Hal ini mengingat, jiwa nasionalisme ini sudah dibuktikan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia. ”Jika melihat sejarah, para pejuang melawan penjajah sampai titik darah penghabisan demi merebut kemerdekaan. Maka generasi berikutnya sekarang harus menjaganya,” kata mantan wakil bupati (wabup) Sukoharjo, ini.

Di zaman now, lanjut Toha, banyak tantangan yang dihadapi masyarakat. Seperti halnya perkembangan teknologi informasi (TI) yang begitu pesat. Kondisi ini dinilai memiliki sisi positif dan negatif. ”Jika bisa menggunakan teknologi, maka akan membuahkan hasil yang positif. Tapi kalau tidak bisa memanfaatkan, malah berbuah negatif,” jelasnya.

Dikatakan, maka kader PKB harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman tanpa meninggalkan tradisi yang sudah berjalan apik di tengah masyarakat. ”Kalau bisa memadukan tradisi dan perkembangan zaman, saya kira Indonesia akan indah. Kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan aman, rukun, dan damai,” tambah Toha. (*)