FOKUS JATENG – BOYOLALI – Kabupaten Boyolali memiliki museum yang bernama R. Hamong Wardoyo. Keberadaan museum ini belum lama dibangun. Meski masih tergolong baru, namun sudah mulai dikenal masyarakat luas.
Terutama para siswa sekolah dasar (SD) yang sedang mengikuti outling class. Mereka melihat lebih dekat koleksi museum yang berlokasi di Jalan Solo-Semarang, Tegalwire, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. ”Setiap hari banyak yang berkunjung ke sini (museum),” ujar Sutrisno, penjaga museum R. Hamong Wardoyo, Kamis 12 Oktober 2017.
Koleksi Museum R Hamong Wardoyo menjadi jujukan masyarakat Kamis 12 Oktober 2017. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Museum ini dibangun pada tahun 2016. Bagi masyarakat yang berkunjung tidak dipungut biaya alias gratis. ”Tidak hanya dari warga Boyolali, tapi dari luar daerah juga banyak yang datang,” kata dia.
Bertepatan dengan Hari Museum Nasional 12 Oktober 2017, museum yang menyimpan koleksi benda bersejarah, kedatangan tamu dari para siswa SD di Boyolali. Yakni siswa SDN 2 Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Kemudian siswa SDN 3 Kemiri, Mojosongo.
Puluhan siswa SDN 2 Singosari itu tak hanya sekadar melihat-lihat benda-benda koleksi museum. Namun, setiap anak juga membawa buku dan mencatat benda-benda yang sebagian merupakan benda purbakala tersebut. ”Kami sengaja datang ke sini untuk mengisi jeda semester,” jelas Dwi Lestari, wali kelas 4 SDN 2 Singosari.
Para siswa melihat koleksi museum R. Hamong Wardoyo di Tegalwire, Mojosongo, Boyolali, Kamis 12 Oktober 2017. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)
Bangunan museum sendiri terlihat futuristik. Berbentuk segi enam, atapnya berupa panel kaca tembus pandang dengan bentuk bangunan seperti piramida dua lantai. Di dalam museum ada dua ruang utama berbentuk segi enam dengan tangga penghubung lantai pertama dan dua berbentuk spiral mengitari ruang utama. Ornamen kayu tampak mendominasi ruangan museum.