Perkuat Kesigapan Hadapi Bencana, Perempuan PSHT Raih Penghargaan Nasional

Ester Murtiningsih (49) warga tingkat satu PSHT Cabang Solo, meraih Kampiun Madya Duta Sibat PMI Tingkat Nasional Putri foto bersama warga PSHT lainya. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – SOLO – Keluarga besar perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) kembali berbangga atas prestasi salah satu warganya.  Seorang ibu rumah tangga berhasil menyabet penghargaan Nasional atas kiprahnya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Dialah Ester Murtiningsih (49) warga tingkat satu PSHT Cabang Solo.

”Bu Ester adalah perempuan hebat. Meski ibu rumah tangga, namun kiprahnya di tengah-tengah masyarakat sangat nyata,” ujar Suharno, salah satu warga PSHT yang kini berprofesi sebagai pengacara di Kota Bengawan.

Ester adalah warga yang sehari-hari tinggal di tepian Bengawan Solo, tepatnya di Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Jebres, Solo. Prestasi yang diraihnya kali ini cukup membanggakan. Sebab, dia dinobatkan sebagai Kampiun Madya Duta Sibat PMI Tingkat Nasional Putri pada 20 September 2017 lalu.

Penghargaan itu diberikan atas kiprahnya sebagai relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Kelurahan Sewu. Ester berhasil menyisihkan ratusan bahkan seribuan lebih relawan Sibat dari berbagai wilaya di Nusantara.

Warga PSHT Cabang Solo foto bersama. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)

”Ini [penghargaan] adalah amanat yang harus saya jaga. Dan harapannya, bisa memicu semangat saya mengabdi lebih keras lagi,” ujar Ester selepas menerima penghargaan bergengsi itu.

Tak ada yang datang secara tiba-tiba. Begitu pula prestasi ibu satu anak ini. Warga PSHT sejak 1986 ini rupanya dikenal sebagai warga ‘entengan tangan’ dan gemar melakuakn aktivitas sosial. Di sela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Ester masih rajin melatih ilmu bela diri muda-mudi kampung di bantaran Bengawan Solo, tak jauh dari tempat tinggalnya.

Tak berhenti di sana, Ester juga dikenal sebagai pelopor vertiminaponik, yakni sistem berkebun dengan menggunakan air mengalir dalam pipa-pipa. “Prestasi Ibu Ester ini sangat luar biasa. Sebab, prestasi itu melampaui kodratinya sebagai perempuan,” tambah Suharno.

Ester di mata Suharno adalah potret perempuan hebat. Prestasi itu membuktikan bahwa perempuan Solo pun bisa menjadi pendekar sekaligus memiliki kontribusi nyata bagi lingkungan sosial. “Ini adalah teladan bagi warga PSHT di mana saja,” tambah Suharno.