FOKUS JATENG – BOYOLALI – Pencegahan kebakaran hutan dilakukan supaya insiden rutin tahunan di hutan kawasan Gunung Merbabu tidak terjadi lagi tahun ini.Untuk itu, BTNGMb (Balai Taman Nasional Gunung Merbabu) mengajak masyarakat sekitar hutan, Polisi dan TNI untuk patroli secara rutin.
“Kami bersama masyarakat dan berbagai pihak, baik melalui rapat koordinasi, kampanye pengendalian kebakaran serta juga mengajak masyarakat utamanya di desa-desa penyangga, kami ajak untuk berperan serta, bersama-sama patroli,” tutur Kepala BTNGMb, Edy Sutiyarto, Jumat (15/9/2017).
Edy menjelaskan, selain Masyarakat Peduli Api (MPA), juga ada Masyarakat Mitra Polhut dan komponen lainnya. Secara bergantian, mereka berpatroli untuk mendeteksi dini kemungkinan munculnya titik api.
Selain patroli, komponen masyarakat tersebut juga aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang dijumpai di pinggir kawasan maupun pengunjung seperti pendaki. Warga diimbau berhati-hati saat menyalakan api dan memadamkannya dengan tuntas.
“Kami berharap kondisi di dalam kawasan (Taman Nasional Gunung Merbabu) tetap aman dan terus lestari tanpa ada kejadian kebakaran,” papar Edy ditemui di ruang kerjanya.
Pencegahan itu perlu dilakukan mengingat musim kemarau yang sangat rawan terjadi kebakaran. Jika sudah terjadi kebakaran dan merembet ke kawasan puncak, lanjut dia, maka sangat sulit dipadamkan. Maka, pihaknya meminta masyarakat dan pendaki untuk berhati-hati dan tidak berbuat ceroboh dengan api. Sehingga kebakaran hutan gunung Merbabu seperti tahun 2015 lalu yang menghanguskan 600-an hektar lahan itu tidak terulang lagi tahun ini.
“Sampai dengan sekarang, kita masih bersyukur kawasan TNGM tidak ada kebakaran ya mudah-mudahan sampai datang musim hujan tidak ada kebakaran,” harapnya.
Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, menambahkan antisipasi kebakaran hutan Gunung Merbabu dilakukan bersama masyarakat dan instansi terkait, seperti melakukan deteksi dini bersama jajaran Muspika, patroli intensif bersama masyarakat, kampanye deteksi dini hingga memasang papan-papan imbauan.
Menurut dia, ada sekitar 1.600 orang yang dilibatkan untuk ikut berpatroli secara bergantian. Pihaknya juga mengerahkan hampir seluruh karyawan BTNGMb untuk pengawasan pendakian sekaligus sosialisasi agar hati-hati terhadap api. Dia memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pendaki pada akhir pekan ini dan menjelang pergantian tahun Jawa atau malam satu Suro pekan depan.
Sebagai antisipasi, ia memberikan tugas ekstra kepada petugas dengan menjaga setiap pintu dan jalur pendakian Gunung Merbabu.
Menurut warga Dukuh Selo Nduwur, Desa Selo, Joko Purnomo, membenarkan masyarakat di sekitar Merbabu telah mendapatkan sosialisasi dari aparat Brimob terkait upaya mencegah kebakaran hutan.
“Ya, warga diminta selalu menjaga dan melestarikan alam. Himbauan juga disampaikan kepada pendaki agar selalu mematikan api unggun dan mematikan puntung rokok,” pungkasnya.