Munajat 171717 di Kodim Boyolali, ”Indonesia Penuh Kasih Sayang”

Dandim 0724/Boyolali Nova Mahanes Yudha berserta tamu undangan mengikuti doa 171717 dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-72, Kamis 17 Agustus 2017. Yulianto (/Fokusjateng.com)

Elemen masyarakat mengikuti doa bersama di masjid kompleks Kodim Boyolali, Kamis sore 17 Agustus 2017. Yulianto

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Kodim 0724/Boyolali menggelar doa bersama berbagai elemen masyarakat di Masjid Baitul Rahman Kamis sore 17 Agustus 2017. Kegiatan ini dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-72. Acara yang bertemakan ”Indonesia Penuh Kasih Sayang” ini mengundang pembicara H. Muhadjir, SPd untuk menyampaikan tausiyah.

Hadir pada acara ini yakni Dandim 0724/Boyolali Nova Mahanes Yudha beserta staf; H. Muhadjir, SPd; Kasdim 0724/Boyolali; perwakilan tokoh agama dari LDII, MTA, dan GP Ansor. Selain itu anggota TNI, santri Ponpes Miftahul Qur’an Sunginggan, dan Ponpes Darul Fath Pengging sekitar 50 orang.

Dalam tausiyahnya, Muhadjir mengatakan, sebagai rakyat Indonesia, patut bersyukur karena diberikan kemerdekaan. Dikatakan, kemerdekaan didapatkan dengan cara hidup rukun dan penuh dengan pengorbanan.

”Tanpa pengorbanan kita tidak akan merdeka. Selama 350 tahun kita dijajah dan kita dapat merdeka. Sepatutnya kita berterima kasih kepada pahlawan yang telah membela bangsa Indonesia,” tuturnya.

Anggota TNI menyiapkan tumpengan sebagai tanda syukur dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Makodim Boyolali, Kamis 17 Agustus 2017. Yulianto

Sementara itu, sambutan dandim yang disampaikan kasdim mengajak masyarakat untuk memaknai kemerdekaan yang telah dinikmati selama 72 tahun. Yakni hendaknya bersyukur karena dilahirkan di bangsa yang patriot/petarung dan bangsa pemenang.

”Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 mengandung makna bahwa kemerdekaan yang kita capai berkat rahmat Allah yang maha kuasa sehingga kita patut bersyukur atas nikmat kemerdekaan ini,” papar dia.

Dijelaskan, jamaah yang hadir sebagai generasi penikmat kemerdekaan, dia mengajak bersama-sama kepada Tuhan Yang Maha Pencerahan agar menerangi dengan cahaya ilmu dan kearifan. Sehingga semua anak bangsa pandai merawat kemerdekaan.