Tim Gabungan Ubres PGOT yang Keliaran di Wilayah Boyolali

ilustrasi (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Pengemis gelandangan dan orang telantar (PGOT) ditertibkan oleh tim gabungan. Langkah ini sebagai bentuk pengkondisian ketertiban dan kenyamanan saat perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72.

Tim gabungan ini terdiri dinas sosial (dinsos), satpol PP, TNI/Polri. Sebelum mengubres keberadaan PGOT, tim gabungan menggelar rapat koordinasi di aula Dinsos Boyolali, Rabu 9 Agustus 2017. ”Kami langsung bergerak ke titik-titik yang biasa ditempati PGOT,” ungkap Kepala Dinsos Boyolali Sugianto.

Sesuai data, di wilayah Boyolali ada 10 pengemis. Mereka enam laki-laki dan empat perempuan. Lantas ada juga gelandangan 7 orang, enam laki-laki dan satu perempuan. ”Hasil pendataan, mereka dari Boyolali,” jelas dia. Selain pengemis dan gelandangan, terdeteksi tiga PSK.

Razia rutin tetap terus dilakukan. Langkah ini diambil lantaran keberadaan PGOT melanggar perda ketertiban umum. Dikatakan, yang memicu maraknya PGOT ini seiring kemajuan pembangunan Boyolali.

Kepala Seksi (Kasi) Penindakan Satpol PP Tri Joko Mulyono terus berupaya membersihkan PGOT dari Boyolali. Yakni dengan cara razia berkala sampai mengerahkan personel di simpang tiga Ngangkruk, Banyudono. ”Upaya ini tidak bisa membikin mereka pergi. Maka ganti sore,” katanya.

Dengan demikian, diusulkan pembuatan pos jaga untuk memantau PGOT tersebut. Selain itu juga butuh penambahan personel satpol PP. ”Pengawasannya saya kira bisa intensif,” ujar dia.