FOKUS JATENG – KLATEN – Munculnya berbagai isu, seperti radikaliame, PKI (Partai Komunis Indonesia), dan ekstrem kiri ekstrem kanan menjadi perhatian kalangan legislator di Senayan. Sebab untuk menangkalnya perlu adanya pengembangan maupun budaya adiluhung, sehingga akan muncul akar yang kuat.
Akar yang kuat dalam hal persatuan serta kegotong-royongan sebagai tameng bangsa dari berbagai ancaman yang mengganggu keamanan bangsa. ”Tidak hanya acaman dari radikalisme dan PKI, namun juga termasuk ancaman narkoba atau obat terlarang lainnya,” kata anggota DPR RI Fraksi PKB Mohamad Toha, usai acara kirab budaya Sendang Sinongko di Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Jumat 28 Juli 2017.
Dia berjanji bahwa tahun depan akan membawa dirjen ke acara kirab budaya Sendang Sinongko. ”Bangunan ini harus dirapikan. tujuannya biar mempunyai nilai nasional. Tidak hanya lokal saja. Sebenarnya tempat ini sangat potensi untuk dikembangkan menjadi wisata,” kata legislator dari Kabupaten Sukoharjo, ini.
Disadari memang harus adanya campur tangan pemerintah pusat. Namun pemerintah daerah juga harus memberikan perhatian khusus. ”Iya, daerah harus memberi perhatian khusus. Bangunan ini kan dari tahun ke tahun seperti ini. Hanya tambah perbaikan sedikit saja,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Klaten Joko Wiyono mengatakan, dengan digelarnya acara kirab budaya Sendang Sinongko agar lebih dikenal masyarakat luas. Selain itu juga sebagai nguri-uri budaya Jawa.
”Kirab ini digelar satu tahun sekali. Yang menarik acara ini warga memotong hewan kambing lebih dari 100 ekor kambing. Kemudian dimakan secara bersama sama dipinggir sendang ini. Ini perlu dilestarikan,” jelasnya.