Aksi Teror Penembakan Sragen, Kapolres: Motif Pelaku Sakit Hati

Gelar perkara kasus aksi teror penembakan pegiat LSM Topan RI di Mapolres Sragen, Sabtu 22 Juli 2017. | Huriyanto (/Fokusjateng.com)

Gelar perkara kasus aksi teror penembakan pegiat LSM Topan RI di Mapolres Sragen, Sabtu 22 Juli 2017. | Huriyanto

FOKUS JATENG – SRAGEN – Aksi teror penembakan di Kampung Banjar Asri RT 04 RW 10, Kelurahan Nglorog, Kecamatan Sragen, Jumat 21 Juli 2017 bermotif sakit hati. Hal ini terungkap saat Polres Sragen menggelar kasus tersebut di mapolres setempat Sabtu 22 Juli 2017.



”Terkait pendalaman pemeriksaan saksi-saksi, kita pastikan untuk tersangka S alias K yang melakukan penembakan. Motifnya sakit hati,” kata Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman.

Baca juga: Pelaku Teror Sragen Residivis Curanmor dan Curas di Salatiga, Boyolali, dan Karanganyar

Saat ini tersangka dirawat karena patah tulang dan harus menjalani operasi. Jumat malam baru selesai dioprasi. Lantas fakta-fakta dan hasil pemeriksaan lain, motif pelaku sakit hati.

”Karena apa yang dia minta oleh tersangka ini tidak diakomudir, utamanya adalah terkait permintaan jatah fee kegiatan proyek dan lelang yang dilaksanakan,” papar dia.

Baca juga: Aksi Teror Sragen, Tembakan Meletus Setelah Azan Subuh

Untuk tindak lanjutnya, ke depan polisi akan terus mengembangkan kasus ini. Seperti diberitakan sebelumnya, aksi teror penembakan rumah dan mobil meletus di Kampung Banjar Asri RT 04 RW 10 Kelurahan Nglorog, Kecamatan Sragen, Jumat 21 Juli 2017 sekitar pukul 04.30 WIB.

Teror ini dilakukan dua orang dengan menembaki pagar rumah dan mobil. Namun aksi dua orang tersebut gagal melarikan diri lantaran mengalami kecelakaan saat berupaya kabur. Pemilik rumah bernama Priyo Dwi Sambodo, pegiat LSM Tim Operasional Pengawas Anggaran Negara (Topan) RI.

Baca juga: Aksi Teror Sragen, Penembak Rumah Pegiat LSM Topan RI Patah Kaki