FOKUS JATENG – BOYOLALI – Saat ini, tercatat 200 desa di Boyolali yang sudah bebas BABS. Sedangkan sekitar 67 desa lainnya di 7 kecamatan belum bebas BABS sepenuhnya, terutama di wilayah Kecamatan Kemusu, Wonosegoro, dan Juwangi.
”Lima kecamatan yang sudah bebas, yakni Selo, Cepogo, Musuk, Simo, dan Andong. Ini akan terus dipantau agar bisa dipertahankan,” kata Wabup dalam sambutan acara pencanangan Sukarelawan Kader Muda Desa Siaga (Sukma Desi) di gedung Sasono Mulyo Wiguno, Selasa 18 Juli 2017.
Sementara wilayah lainnya, akan dilakukan pemetaan dari data yang ada untuk dilakukan intervensi agar segera bebas BABS, sehingga perlu adanya langkah cepat yang efektif efisien agar daerah yang belum bebas BABS bisa terbebas.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Lina berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat pencapaian daerah BABS, diantaranya menambah jumlah kader kesehatan Posyandu. Mengingat, jumlah kader tersebut terus berkurang karena faktor usia.
Dari jumlah kader sebanyak 10.000 orang pada tahun 2014, saat ini tinggal 6.900 orang. Artinya, ada pengurangan sebanyak 1.000 kader/ tahun. Hal ini disebabkan karena faktor usia lanjut, maka kader tersebut tak bisa aktif lagi dalam kegiatan. ”Untuk itulah, kami merekrut 1.000 kader Sukma Desi untuk menambah kader kesehatan yang tersebar di desa- desa,” jelasnya.
Pihaknya juga menyambut gembira atas peran serta para kader Posyandu yang rela berjuang membantu meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Bahkan, kiprah para kader tersebut dilakukan hingga usia lanjut.