Kekurangan Air, Warga Socokangsi Klaten Gelar Ritual

Suasana acara ritual minta hujan di Desa Socokangsi, Jatinom, Klaten, Jumat 14 Juli 2017. | Joko Larsono (/Fokusjateng.com)

Suasana acara ritual minta hujan di Desa Socokangsi, Jatinom, Klaten, Jumat 14 Juli 2017. | Joko Larsono

FOKUS JATENG – KLATEN – Dampak dari kekurangan pasokan air, warga Dukuh Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat 14 Juli 2017 menggelar ritual bersih desa untuk meminta hujan. Ritual itu dipusatkan di obyek wisata Grand Canyon Kali Gethuk di desa setempat.



Pj Kepala Desa Socokangsi Giyanta, mengatakan memasuki musim kemarau yang telah berjalan beberapa bulan ini berdampak pada berkurangnya pasokan air untuk irigasi pertanian dini desa.

Baca juga: Cara Warga Tanon Sragen Syukuri Nikmat Tuhan

”Pemerintah desa menyiapkan Rp 93 juta untuk pembangunan fasilitas umum obyek wisata, wahana permainan dan penataan para pedagang,” ujarnya kepada wartawan Jumat 14 Juli 2017.

Sementara, Ketua RT 10/RW 05 Dukuh Socowetan, Desa Socokangsi, Tunggono (42), mengatakan, ritual bersih desa dilakukan dengan cara mengkirab seekor kambing beserta uborampe dari hulu desa menuju pelataran Goa Jepang. Jarak sekitar 100 meter yang ditempuh dengan berjalan kaki. Kirab diikuti sebanyak 20 orang.

Baca juga: Ribuan Warga Berebut 13 Gunungan di Bukit Sidoguro Klaten

”Kegiatan rutin setiap tahun dan merupakan warisan budaya turun temurun yang pelaksanaannya setiap musim kemarau. Tujuanya, berdoa kepada Tuhan agar segera diturunkan hujan. Menurutnya, musim kemarau ini telah berdampak pada berkurangnya pasokan air irigasi pertanian,” tandasnya. (jko)