FOKUS JATENG-SOLO– Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo menggelar Dies Natalis ke-37, Rabu 21 Juni 2017. Sidang terbuka digelar di Auditorium Unisri. Pesan yang disampaikan Rektor Unisri Prof Kapti Rahayu Kuswanto adalah, Unisri harus menjadi rujukan masyarakat dan sumber reaktivitas yang memiliki peran strategis.
Yakni untuk menjadikan Indonesia sebagai negeri pencipta dan bukan negeri konsumen, sehingga diperlukan pemikiran yang bersifat kreatif dan professional. Menurutnya, Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Dunia telah membuat kesepakatan dalam konferensi Internasional Association University (IAU) ke 15 di Bangkok tahun 2016.
”Institusi pendidikan berperan sebagai katalisator untuk innovatif dan bersifat sebagai sustainable development society secara internasional dengan mengutamakan leadership, research and curriculum,” papar dia.
Menurutnya, perguruan tinggi mempunyai dua peran yang sangat penting dalam mendukung pembangunan bangsa. Pertama sebagai agen perubahan (agent of change). Lantas kedua sebagai pencipta dan pendukung gagasan-gagasan baru.
Peran dalam pengembangan sumber daya manusia yang mampu merancang, mendorong dan mempelopori perubahan dan akan memberi inspirasi kepada semua civitas akademika untuk menjadi sumber daya manusia yang akan menjadi panutan masyarakat.
Unisri tetap konsisten berpegang pada prinsip good university governance (GUG). Yakni mengutamakan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan berkelanjutan. Pengembangan dan penguatan sistim tata kelola ini akan terus dilakukan seiring dengan diterbitkannya Permenristekdikti Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, (sto)