Dokter RSUD Sragen Sudah Berusaha Selamatkan Bayi Sri Pujiastutik dengan Cara Caesar

Tim dokter RSUD Sragen merawat intensif kondisi Sri Pujiastutik yang menjadi korban penganiayaan. | Huriyanto (/Fokusjateng.com)

Tim dokter RSUD Sragen merawat intensif kondisi Sri Pujiastutik yang menjadi korban penganiayaan. | Huriyanto

FOKUS JATENG – SRAGEN – Pihak dokter RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen sudah berupaya menyelamatkan bayi Sri Pujiastutik (35) dengan operasi caesar. Hanya saja nasib berkata lain. Bayi itu tetap tidak terselamatkan.



Pihak dokter berupaya melakukan operasi caesar lantaran usia kandungan sudah matang, sekitar 8 bulan. Operasi dilakukan Jumat 28 Juli 2017 sekitar pukul 18.30 WIB. Bayi diketahui meninggal setelah berhasil dikeluarkan. Bayi tersebut langsung dimakamkan saat itu juga.

Kabid Pelayanan Kesehatan RSUD Sragen dr. Sri Herawati menyampaikan, saat ini kondisi Tutik dalam keadaan asadar. Dia masih dirawat dalam ruang ICU. Kondisnya masih lemah namun terus membaik. ”Untuk saat ini sudah baik, tapi masih terus dipantau,” ungkapnya, Sabtu 29 Juli 2017.

Dia menyampaikan sebelumnya sudah dilaksanakan operasi Cesar untuk menyelamatkan bayinya. Hanya saja diketahui kondisi bayinya sudah dalam keadaan meninggal saat dikeluarkan. jenazah bayi Tutik dimakamkan pada malam itu juga.



Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sragen AKP Dimas Bagus Pandoyo mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman menyampaikan, bayi Tutik meninggal, Kasat menilai itu suatu keajaiban. Pasalnya dengan luka parah, Tutik dapat bertahan dan mampu berbicara pada polisi setelah beberapa jam mengalami luka serius di kepala.

”Iya, Bayinya meninggal, mungkin bayinya berkorban untuk menyelamatkan ibunya,” ujarnya. Peristiwa tragis ini menimpa Sri Pujiastutik, pegawai RSUD Sragen yang diduga dianiaya sang suami, Agus Supriyo. Mengira sudah meninggal, Tutik ditinggal penuh luka di alas karet Kecamatan Kedawung. Agus sendiri memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.