FOKUS JATENG – SOLO – Dinas Perdagangan (Disdag) Solo meminta pedagang Pasar Sangkrah untuk mulai memindahkan barang dagangannya ke pasar darurat Kamis 13 Juli 2017. Lantas bangunan pasar yang menempati lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu sudah harus kosong pada Minggu 16 Juli 2017.
Kepala Disdag Solo Subagyo mengatakan, pengosongan tersebut dilakukan menyusul adanya rencana revitalisasi Pasar Sangkrah. Pedagang sendiri diberi waktu selama tiga hari untuk menata dagangannya mulai Kamis hingga Sabtu.
Baca juga: Pedagang Pasar Sumberlawang Sragen Berharap Proyek Lancar
”Hari ini pedagang sudah melihat pasar sementara,” terangnya di sela-sela pembagian pasar darurat Sangkrah, Rabu 12 Juli 2017.
Ia menambahkan, di pasar darurat tersebut terdapat 119 los berukuran 1,5 x 1,5 meter dan empat kios dengan ukuran 2 x 2 meter.
Baca juga: Rp 13,7 Miliar untuk Bangun Pasar Sumberlawang Sragen
”Selama di pasar darurat pedagang hanya boleh membuat skat setinggi 1 meter dan masing-masing tempat hanya boleh menyedia satu almari, meja dengan panjang 1 meter dan lebar 80 centimeter (cm) serta tinggi 1 meter,” imbuhnya.
Baca juga: DPRD Karanganyar: Tunda Pemakaian Blok Pasar Burung Nglano
Dan selama menempati pasar darurat pedagang akan tetap ditarik retribusi seperti biasa. Yakni Rp300 per meter dan ditambah retribusi kebersihan Rp100. “Kalau untuk pedagang yang menggunakan listrik ditambah lagi biaya listrik Rp300 per wattnya,” ujarnya. (tri)