Menteri PPPA Kukuhkan 3.060 Satgas PPA

Menteri PPPA Yohana Susana Yembise ketika memberikan keterangan kepada media, Kamis 6 Juli 2017. | Arianto (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – WONOGIRI – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise menyampaikan kekaguman dan apresiasi yang sangat besar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Pasalnya Wonogiri masuk menjadi 10 besar kabupaten tepatnya daerah ke-9 di Indonesia yang memiliki Satuan Tugas Penanganan Permasalahan Perempuan dan Anak (Satgas PPPA).



Kekaguman lainnya, adalah di Wonogiri, telah pecah rekor Satgas PPPA terbanyak yang pernah dikukuhkan oleh Kemen PPPA, yakni sebanyak 3.060 orang.

Baca juga: Kadisdik Surakarta: Sekolah Dilarang Jualan Seragam

”Peran Satgas PPPA di daerah sangat penting. Apalagi dengan jumlah Satgas yang dikukuhkan memecahkan rekor terbanyak Satgas daerah yang pernah kami lantik, yaitu sebanyak 3.060 orang. Saya sangat kagum dan mengapresiasi keterlibatan peserta pelatihan Satgas. Ini merupakan aset bagi Kemen PPPA dan Pemerintah Wonogiri untuk mengurangi dan mencegah masalah perempuan dan anak yang ada di Kabupaten Wonogiri,” ujar Menteri Yohana pada pengukuhan Satgas PPPA di Wonogiri, Kamis 6 Juli 2017.

Satgas yang telah dibentuk, ujar dia akan diberikan pelatihan yang materinya terkait dengan peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan. Serta berbagai permasalahan lainnya dan pelatihan penanganan korban sebagai bekal bagi optimalnya Satgas PPA dalam memberikan pelayanan.

”Satgas PPA yang telah dibentuk bertujuan untuk membantu Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang ada di daerah. Mereka akan menjadi ujung tombak dalam menjangkau, mengidentifikasi, melindungi, dan memberikan pelayanan bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan, eksploitasi, dan dirampas hak-haknya,” tambah Menteri Yohana.

Dia menerangkan, perempuan dan anak menjadi kelompok paling rentan dari kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Berdasarkan data Kemen PPPA, jumlah kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak selama kurun waktu lima tahun terakhir sejak 2012 meningkat dari 18.718 menjadi 54.041 kasus pada Juni 2017.

”Penyelesaian permasalahan terhadap masalah perempuan dan anak, baik di pusat maupun daerah, hanya akan terjadi apabila seluruh elemen pemerintah, Satgas PPA, dan masyarakat ikut terlibat, peduli, sigap, dan tanggap dalam melindungi perempuan dan anak,” tandas Menteri Yohana sembari menyebutkan anggaran penanganan permasalahan anak dan perempuan tahun ini mencapai Rp 700 miliar. (ria)