Gunung Bibi Merapi, Destinasi Alternatif Wisatawan

Destinasi wisata alternatif lereng Gunung Bibi, Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Boyolali. | Yulianto (/Fokusjateng.com)

FOKUS WISATA-BOYOLALI – Liburan menjadi momen berharga bagi masyarakat yang haus akan hiburan untuk melepas penat. Di wilayah Boyolali tidak bakal habis jika mencari destinasi wisata alternatif. Seperti Gunung Bibi, yang lokasinya tepat di timur lereng Gunung Merapi. Lokasinya masuk kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, Desa Mriyan, Kecamatan Musuk, Boyolali.

Di sini ada dua lokasi, yakni di Gobumi yang berada diatas Dukuh Gobumi, dan Gumuk Indah yang masuk wilayah Dukuh Gumuk. Kedua lokasi ini hanya dipisahkan oleh jurang yang sangat dalam. Mencapai ratusan meter dalamnya. Maklum Bro, di pegunungan.

Hutan cemara dan tanaman keras lainnya yang ada di kawasan konservasi itu membuat suasana cukup mengasyikan. Dibuat berfoto-foto selfie pun cukup indah. Sejuknya hawa pegunungan dan udara segar menjadi daya tarik tersendiri. Di dua lokasi wisata pegunungan yang berdampingan itu juga terdapat sejumlah lokasi yang bisa dinikmati selain pemandangannya yang indah.

Di Gobumi, ada watu gebyok, ada batu susun dan air terjun. Sayangnya, air terjun itu hanya bisa dinikmati di musim penghujan saja. Kemudian di Gumuk Indah, juga terdapat air terjun di Batu Gampeng ekstrim. Sayangnya lagi, itu juga hanya ada di musim penghujan.

Jalurnya masih berupa tanah selebar antara 50 cm hingga 1 meter. Track yang menanjak juga menjadi tantangan tersendiri. Pengunjung bisa sekaligus olahraga. Namun rasa lelah melakukan pendakian itu serasa terbayar dengan pemandangan yang indah, sejuknya suasana dan udara yang segar. Pokoknya tidak rugi berwisata alam disini.

Pengunjung juga bisa melihat pemandangan kota Boyolali dan Solo dari lokasi ini. Di pagi atau sore hari, terlihat cahaya lampu perkotaan yang kerlap-kerlip. Jalan raya Boyolali-Solo pun terlihat dari sini. Bahkan, di pagi hari bisa menikmati sunrise atau matahari terbit. Baik di Gumuk Indah maupun Gobumi, disediakan gardu pandang yang tingginya mencapai sekitar 5 hingga 10 meter. Tingginya gunung Lawu di perbatasan Jateng dan Jatim, juga terlihat. Asalkan cuaca sedang cerah.

Kepala Desa Mriyan Wandi, mengatakan dua lokasi wisata itu memang belum lama dibuka, atas izin dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi. “Yang mengelola masyarakat setempat,” katanya.

Namun diakui dia, memang masih banyak yang perlu dibenahi untuk dua lokasi wisata di wilayahnya tersebut. Sehingga bisa menarik wisatawan lebih banyak lagi. Pihaknya sebagai pemerintah desa pun sudah memiliki sejumlah program pengembangannya.

Berwisata disini, pengunjung juga bisa menikmati para warga setempat mengolah lahan pertaniannya yang kebanyakan untuk tanaman sayuran. Pengunjung pun bisa membeli sayuran segar langsung kepada petaninya.
Sementara itu, Bupati Boyolali Seno Samodro juga menyambut kreativitas masyarakat dalam membuka wilayahnya untuk wisata. Pemkab akan mendukung, khususnya dalam pembenahan infrastruktur jalan.

Untuk menjangkau lokasi yang berjarak sekitar 20 km dari Kota Boyolali itu, pengunjung bisa melalui jalan selatan RSUD Pandan Arang. Yaitu jalan ke arah Musuk, hingga di pertigaan tugu Sapi Drajidan, Desa Sruni, belok ke kanan atau ke arah barat. Lurus atau mengikuti jalan tersebut nanti akan sampai di lokasi. Dalam perjalanan, pengunjung juga bisa menyaksikan tanaman bunga mawar hampir disetiap depan rumah warga. Pasalnya, wilayah Kecamatan Musuk merupakan sentra petani bunga mawar. (nto)